Selasa, 28 September 2010

Kisah Gue yang Jatuh Cinta Diam-Diam

"Pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan. Mereka cuma bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin jauh. Orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. Orang yang jatuh cinta diam-diam pahambahwa kenyataan ternyata berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi bukan yang sesungguhnya kita butuhkan.dan sebenarnya, yang kita butuhkan hanya merelakan.Orang yang jatuh diam-diam hanya bisa, seperti yang mereka lakukan, jatuh cinta sendirian."

Dan itulah kata-kata yang menginspirasikan gue pada posting ini. Hai.. Nama gue Tulus Sinurat. Gue memperkenalkan diri lagi karena gue udah hampir 3 setengah abad ga posting-posting. Soo, here goes..

Jatuh cinta diam-diam.. Seringkali gue mendengar banyak orang yang kesusahan karena jatuh cinta secara diam-diam..

Ada yang stress, terus jambak-jambak diri sendiri sampe setengah botak acakadul, ada yang mengurung diri sampe mati kering keriting di kamarnya sendiri hanya karena orang yang dicintai gapernah tau dan ga merasakan hal yang sama dengan dirinya. Ada juga yang mencoba bunuh diri dengan cara memakan kaleng baygon karena cintanya yang kuat dan tak terhalangi oleh cairan baygon itu tidak diketahui oleh orang yang dia cintai setengah mampus itu. Banyak juga yang mati gantung diri setengah telanjang di bawah karena sakit hati. Dan hal-hal yang lain.

Yang mau gue tekankan disini adalah banyak yang karena terlalu cinta, jadinya gila.. Dan gue juga termasuk salah satu dari orang yang jatuh cinta secara diam-diam itu.

Sewaktu gue duduk di bangku SMP, saat itulah saat yang paling berat untuk gue lalui karena disanalah gue mendapatkan penyakit jatuh cinta diam-diam ini.. Sejak kelas 7, gue udah memasangkan mata ke satu perempuan yang manis. Dan cinta itu ga tumbuh langsung di pandangan pertama.. Cinta gue untuk dia itu berawal dari satu kejadian yang kecil.. Yaitu mimpi.

Di mimpi itu gue ketemu sama dia tapi hanya berpapasan aja.. Dan gue tau sesungguhnya mimpi itu ga menyatakan apa-apa untuk hidup kita berdua. Tapi gatau kenapa gue tetap merasakan perasaan yang aneh tapi nyata itu. Dan dari situlah kesalahan gue buat.

Gue mulai mikirin dia terus menerus. Mulai dari tidur, makan, sampe di kamar mandipun gue mikirin dia.. Tapi begitulah, gue gapernah berani untuk menyatakan perasaan gue.. Dan pada saat yang gue kira tepat, yaitu pada suatu pagi pas baru masuk sekolah, gue tanya temen gue dulu Fabi. 'Fab. Fab. Si Laras(namanya Laras) udah punya cowo belom?' Fabipun menjawab ' Udah goblok. Masa' lo gatau? orang udah dari waktu pembagian kelas..' dan "TENG!" Disitulah gue mulai susah untuk mendapatkannya.

Tapi cinta gue ga semudah itu untuk diilangin. Gue masih tetep mau menerawangi dia, gue masih mau mikirin dia dan terus berharap kalo dia bisa tiba-tiba putus sama pacarnya, ngadu ke gue, gue bujuk biar ga sedih, dan eh! Dia jadi suka sama gue. Seperti kata penulis buku yang sedang naik daun juga, "Orang yang jatuh cinta diam-diam selalu seperti penguntit." ya. Gue kayak penguntit waktu sama si Laras itu.

Gue tau ulang tahunnya terletak pada pertengahan Januari, dan hadiah yang waktu itu sangat jelas terlihat sama gue adalah sendal kelinci berbulu pink yang besar, dan dengan senyumannya itu dia nempelin sendalnya ke kupingnya. Gue juga tau nyokapnya itu gendut, dan bertampang cina. Selain itu gue tau kalo dia itu pas masuk sekolah dianter dan pas pulang, nebeng jemputan yang ke arah Bintaro yaitu jemputannya Fabi.

Dan, di masa akhir kelas 7, gue masih jadi pengecut aja dan masih gabisa nyatain perasaan gue sama dia. Waktu terus berlalu, si Fabi berhasil jadian sama anak kelas 9, dilabrak, diancem mau digepengin, berhubung dia emang bantet, dan dibelain sama kita, dan kelas 8. Lalu pada waktu gue kelas 8, Fabi beda kelas sama gue, dan dia sama kelas lagi sama gue. Entah ini takdir atau cobaan buat gue, giliran gue mau ngelupain dia, disanalah lagi dia, di tempat yang bisa diliat sama gue..

Dan pernah waktu itu temen gue, Mumek namanya, ngatain dia jablay. Gue tau di dalem hati gue kalo dia main-main. Orang dia ngatainnya sambil nyengir gede gitu! Tapi karena cinta gue yang ga kebales selama setahun lanjut itu, gue jadinya yang ngambek sendiri dan ga ngomong sama Mumek selama 1 minggu.

Seperti layaknya orang yang jatuh cinta diam-diam, pada saat akhir kelas 8, gue udah pasrah juga. udah capek hanya ngeliatin dia dari kejauhan dan ga ngomong apa-apa tiap berpapasan sama dia. Gue putusin untuk ngelupain dia. Tapi setelah waktu berlalu, gue ganaik kelas, sampe gue kelas 9, dan sampe gue SMA ini, kadang gue masih nyesel karena gue gapernah berani ngomong sama dia padahal selama 2 tahun itu kita bersama di 1 kelas. Kadang juga gue suka bengong dan hampir nangis hanya mikirin dia. Dan gue rasa dia itulah cinta pertama gue yang gagal gue dapetin. Sekarang dia kelas 2 SMA, makin gaul, jadian sama temen gue lagi, dan inilah gue, cupu, banci, menjijikan hanya melihat dia dari kejauhan dan masih berharap seperti yang dulu-dulu..

Dan pada akhirnya, gue si orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa melihat dari kejauhan dan mendoakan antara begini: "Tuhan, sama siapapun dia, semoga dia bisa bahagia." atau begini: "Tuhan, tolong bunuh si cowo. Buatlah dia jadi punyaku Tuhan." Nah itu goblok.

Yaah yang jelas gue hanya bisa mendoakan, dan berusaha untuk melupakan..

PS: Saat gue nulis ini, gue dengerin lagu 'Yofie dan Nuno' yang cinta untukmu luar biasa itulah pokoknya. Dan gue langsung mikir "apakah serius gue ditakdirkan jadi orang yang cuma bisa ngalah? Kenapa tiap gue ngerasa down dan sakit hati lagunya selalu pas dan mantab?" sampai saat ini masih dipertanyakan.

0 komentar:

Links

Feeds