Jumat, 13 April 2012

Penumpahan Seonggok Isi Hati

*berojol dari mulut mesin waktu*

Hai. Aku Tulus Sinurat 2.0, dengan pacar yang baru dan amat sangat dicintai, dengan misi baru, dengan gaya rambut yang baru, juga dengan kemaksiatan baru. Aku datang membawa damai.

Jadi... Udah lama ya gak nge blog lagi. Gue ngeliat gak ada yang berubah dari blog gue. Masih terlihat bodoh, ingusan, juga hiperbolus (hiperbola yang jayus).

Sekarang kesialan para pembaca akan berlanjut lagi dengan penumpahan isi hati gue yang satu ini. Entah ini membuat kalian jadi parno, jadi semakin percaya diri, semakin gela, gaul, bahkan semakin kamseupai, tumpahan isi hati ini adalah tumpahan tentang kecemburuan atau jealousy. Yang baru saja gue baca dari sebuah blog bagus, dan akhirnya gue kepikiran terus kayak ciuman pertama pelepasan keperawanan bibir gue.

Jadi, berdasarkan yang gue baca ada beberapa macam kecemburuan. 3. Oke.

1. Penulis menamakannya "cemburu wajar": "aku tau kamu pernah deket sama dia. Tapi aku gak suka, aku gak mau kamu deket-deket sama dia".
Well, gue setuju dengan ini. Si pencemburu mengatakannya dengan jelas, padat, singkat, mantap deh pokoknya. Gue gak keberatan dengan ini.

2. Penulis menamakannya, "cemburu gak wajar": "hapus semua tentang dia".
Penulis menambahkan bahwa gak mungkin kita bisa ngelupain orang yang udah ada dalamn waktu yang lama di hidup kita. True. I don't blame that, tapi, uuh HELLOH! SEMELLOH! KUNCOROH! IDIHBOK! Lo udah punya pengganti mbak. Bukankah seharusnya pengganti yang lo pilih itu udah cukup untuk buat lo ngelupain si doi?? Kalo gak cukup, ngapain lo buat dia sebagai pengganti? Bener? Sama coba deh lo pada pikirin.. Kalo lo jadi si pengganti itu, terus pacar lo gak bisa asal menghapus memorinya soal mantannya. Gondok kan? Gue yakin kalian (para cowok khususnya) semua bakal lari marathon kelilingin Gelora Bung Karno sampe gak punya kaki. Sakit kan emang? Tapi bagi para pengganti yang digituin, jangan ikutin saran gue. Kasian kaki lo nanti. Cukup gue aja :')
Yang bener-bener mau gue bilang adalah, ini adalah (menurut guehhh!) Tipe cemburu yang "paling wajar". Kenapa? Karena kita, sebagai manusia normal, gak mau diduain. Baik hanya di dalam pikiran. Nah, berhubung gue gak normal dikarenakan adanya benturan keras yang gue alamin beberapa tahun lalu karena jatuh di tempat jemuran karena loncat-loncat sambil bugil ngikutin orang pedalaman, gue lebih memilih bilang "hapus semua tentang mantan kamu itu" dan gue tunggu reaksinya. Agak curhat dikit, waktu itu gue lagi ketemu dia, dan gue cek hapenya... Ternyata masih ada kontak si lutung (gue panggil lutung karena males ekspos iyeah), gue akhirnya teriak lari keliling kota sambil berseru "Lutung! Lutung! Bajingan lutung!!!! Karpet mana karpet??!!!" Oke yang bagian karpet gue gak ngerti apa sangkut pautnya dengan lutung, abis itu gue pingsan di daerah kuningan. Gak deeengggg!!! Dalem hati sih maunya gitu, tapi niat itu gue urungkan karena perasaan sayang gue sama dia dan rela menunggu sampai dia sadar. Tapi gue keburu hapus duluan kontaknya karna tangan gue gatel-gatel tiap liat nama si lutung itu. Seperti pembawa jamur dadakan dia itu. Intinya lagi, mengerti lah perasaan orang baru yang memang masih rapuh.

3. Gue yang mikir, "Cemburu tidak wajar": itu adalah dimana sebuah percakapan pacar ke pacar seperti ini.

*via bbm*

Dambess: hai :)
Pacar kita: hai :)

*kita liat*

Kita: AAAAARRGGHHHH!!!!!!!

Lalu entah karena apa kita hilang kesadaran. Besok paginya si pacar kita lagi nonton berita, lalu ada satu berita yang menyita perhatiannya:

Penyiar: ditemukan sebuah mayat di daerah *isi sendiri* bernama Dambess. Diduga ia terkena shock lalu dikenai cubitan keras bertubi-tubi hingga tubuhnya tidak kuat lagi menahan rasa sakit.
Ditemukan juga pembunuhnya sedang meringkuk di sebelah mayat dan menggumam.
Saksi menyatakan bahwa sang pembunuh bernama Kita berlari-lari sambil teriak "AKU TAK MAU JIKALAU AKU DIMADU! BUNUHLAH SAJA DIRIKU DI KOLAM MADU!!" Dan hanya mengenakan koteka, juga membawa-bawa paruh angsa di tangannya. Ternyata cubitan-cubitan keras itu berasal dari paruh angsa. Sekarang mari lihat liputannya.

Kita diwawancara sambil diborgol, ya, masih dalam keadaan berkotekaria.

Pewawancara: kenapa anda melakukan ini?

Kita: aku.. Aku.. Tak mau jikalau aku dimadu.. Aku cemburu.. Cemburu buta.

Dari kejauhan di depan tivi.

Pacar kita: oke. Fix putus.

Putus deh. Abis deh. Sirna deh harapan beranak bebek.

Nah! Menurut gue, ini baru cemburu yang kelewat gak wajar. Gue, jujur, kalo cemburunya sampe kayak gini, pasti udah pergi ke kandang bebek, terus perkosa kembang bebek (jika di desa, namanya kembang desa. Tapi ini di kandang bebek. Jadi, pacarku yang tercinta, jangan maraa yaaa :*)

Oke! Itu aja sih yang mau gue tumpahin hari ini. Gue mau kasih liat aja bahwa semua hal itu wajar tapi memiliki tingkat yang berbeda dan harus ditoleransikan dengan tingkat-tingkat yang berbeda juga. Sip lah, sekarang gue ciao dulu. Untuk blog selanjutnya, pantengin aja komputer lo di blog gue ini heheh

Salam kecup, Tulus Sinurat.

Eh

Salam asem, Tulus Sinurat.

0 komentar:

Links

Feeds